PEMERINTAHAN - Bayangkan sebuah Indonesia di mana setiap anak bisa pergi ke sekolah tanpa harus memikirkan uang buku atau seragam. Tidak ada lagi cerita murid putus sekolah karena orang tua tak sanggup membayar. Di desa-desa, puskesmas menjadi tempat yang penuh harapan, bukan ketakutan akan biaya yang mencekik. Rumah sakit modern berdiri kokoh bahkan di pelosok, menyambut pasien tanpa embel-embel biaya tambahan atau antrean berliku. Di jalan raya, aspal mulus memeluk roda kendaraan, menghubungkan kampung-kampung kecil dengan kota besar. Inilah mimpi Indonesia Baru.
Membangun Generasi Emas Lewat Pendidikan Gratis
Seorang anak bernama Budi di pelosok NTT kini tidak perlu lagi berjalan kaki belasan kilometer untuk mencari ilmu. Dalam Indonesia Baru, pendidikan gratis bukan sekadar slogan; ini adalah gerakan nyata. Setiap anak, baik di desa maupun kota, memiliki hak yang sama untuk bermimpi besar. Orang tua mereka tak lagi bingung mencari uang untuk beli buku. Karena kita tahu, kemajuan bangsa dimulai dari satu hal: otak cemerlang anak-anaknya.
Baca juga:
Forkopimda Jatim Dampingi Kunker Presiden RI
|
Kesehatan Gratis: Dari Impian Jadi Realita
Coba bayangkan keluarga Pak Slamet, yang selama ini enggan pergi ke rumah sakit karena takut tagihan selangit. Di Indonesia Baru, mereka hanya perlu membawa diri—dan pulang dengan senyuman karena kesehatan mereka terjamin tanpa biaya. Para dokter dan perawat dilatih untuk memberi pelayanan terbaik, tanpa melihat apakah Anda petani, pedagang, atau pejabat. Bukankah kesehatan adalah hak dasar semua orang?
Infrastruktur Bagus: Jalan ke Masa Depan
Jika dulu jalanan di desa seperti kubangan kerbau, di Indonesia Baru, cerita itu tinggal kenangan. Jalanan kini menjadi penghubung, bukan penghambat. Infrastruktur bukan hanya soal jalan raya; ini tentang konektivitas—kabel internet supercepat hingga ke pelosok, pelabuhan yang mampu menampung kapal besar, dan kereta cepat yang membuat jarak Jakarta-Surabaya terasa sekejap.
Hukuman Mati bagi Koruptor: Adil atau Berlebihan?
Ah, yang satu ini pasti mengundang banyak perdebatan. Hukuman mati bagi koruptor? Bayangkan jika si pencuri uang rakyat tahu bahwa perbuatannya akan berujung pada hukuman paling berat. Efek jera bukan hanya untuk dirinya, tapi juga bagi siapapun yang berniat bermain kotor. "Indonesia Baru" percaya bahwa uang rakyat adalah titipan suci, bukan mainan segelintir orang.
Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Pernah dengar istilah "hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas"? Dalam Indonesia Baru, frasa itu akan terkubur selamanya. Para penegak hukum berdiri gagah tanpa takut pada siapapun. Pejabat tinggi, konglomerat, atau masyarakat biasa, semua diperlakukan sama. Tidak ada lagi kasus besar yang menghilang tanpa jejak. Karena keadilan adalah fondasi bangsa.
Petani Jadi Pahlawan
Di Indonesia Baru, petani bukan lagi kelompok yang terpinggirkan. Mereka adalah pahlawan pangan. Dengan subsidi harga, petani seperti Bu Sri di Banyuwangi bisa menjual hasil panennya tanpa takut rugi. Pemerintah hadir untuk melindungi mereka dari harga pasar yang sering tidak berpihak. Dengan teknologi modern, lahan mereka menjadi lebih produktif, dan hidup mereka lebih sejahtera.
Ketahanan Pangan dan Laut: Warisan Nusantara
Indonesia Baru memahami bahwa kekuatan bangsa ini ada pada tanah dan lautnya. Ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Padi, jagung, dan hasil bumi lainnya dilestarikan untuk memenuhi kebutuhan rakyat sendiri. Sementara itu, laut—dengan segala kekayaan ikan, terumbu karang, dan pariwisata baharinya—dikelola dengan hati-hati. Illegal fishing? Jangan harap. Dengan patroli laut canggih, para pencuri ikan akan berpikir dua kali.
Lingkungan Hidup: Warisan untuk Anak Cucu
Di Indonesia Baru, hutan Kalimantan bukan hanya cerita. Udara bersih bukan hanya khayalan. Kita belajar dari kesalahan, merangkul energi terbarukan, dan menjaga bumi kita. Tidak ada lagi pembukaan lahan dengan membakar hutan. Anak cucu kita berhak mewarisi bumi yang sehat dan hijau.
Produksi Dalam Negeri: Beli Lokal, Bangga Nasional
Indonesia Baru bukan bangsa yang hanya jadi pasar bagi negara lain. Dari Sabang hingga Merauke, produk-produk lokal didukung penuh. UMKM mendapatkan panggung, teknologi, dan akses pasar. Impor barang yang bisa diproduksi dalam negeri? Dikurangi drastis! Di pasar, kita bangga memakai produk lokal karena kualitasnya mampu bersaing.
Menuju Indonesia Baru
Ini bukan sekadar mimpi. Ini adalah visi yang harus diwujudkan dengan kerja keras, keberanian, dan cinta terhadap tanah air. Indonesia Baru bukan hanya tentang apa yang dilakukan pemerintah; ini tentang semangat kolektif seluruh rakyat. Bersama, kita bisa membuat cerita ini menjadi nyata.
Apakah Anda siap menjadi bagian dari Indonesia Baru?
Jakarta, 21 November 2024
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi